Sabtu, 03 Desember 2016

[Fanfiction GOT7] Idol in Love Part 1



Idol in Love
WARNING!!
Semua cast milik Tuhan, keluarga, dan agensinya. Kecuali Inha. Dan “Wave” itu cuma khayalan author tentang girlgrup baru SM.



(Part 1 : Wae Geurae?!)
Main Cast :
Mark (GOT7)
Inha (OC)
Lee Jeno (NCT)
Lami (SMRookies)

Cameo:
Jackson GOT7
SR16G (SMRookies Girls 2016/All member)

“Dan pemenangnya adalah WAVE..”ujar MC MCountdown saat itu yang tak lain adalah Jennie Blackpink, diiringi dengan tepuk tangan riuh dari para penonton dan para idol lainnya.
Para member  WAVE pun satu-persatu menaiki panggung dengan senyum sumringah. Mereka menuju ke tengah panggung dan Koeun, sang leader, dengan sigap menerima trophy kemenangan mereka, dan memberikannya pada member di sebelahnya, Hina. Idol-idol lain yang baru melangsungkan comebacknya pun menaiki panggung dan membuat suasana panggung saat itu semakin meriah.
MCountdown kali ini memang benar-benar bertaburan idol-idol hebat. Sebut saja INFINITE, GOT7, AOA, Gfriend, Taeyeon, UP10Tion dan salah satunya adalah WAVE. Girlband asuhan SM beranggotakan Koeun, Yiyang, Hina, Herin, Inha, Ningning, dan Lami, yang debut di tahun 2019 dengan mini album bertajuk “Sunshine on You” dan dua lagu utama “Spring on You” dan “Winter Heart”.
Kini, setelah enam bulan, akhirnya mereka merilis full album pertama mereka bertajuk “Simphony” dengan lagu utama “I’ll be There”. Hanya dalam waktu 24 jam, MV mereka yang dibintangi oleh Renjun NCT itu, berhasil menembus enam setengah juta views, rekor yang luar biasa untuk ukuran girlgrup. Pre-order album mereka juga mencapai empat ratus ribu copy. Dan tak cukup sampai disitu, hanya berselang sehari setelah rilis, single mereka masuk nominasi MCountdown dan bahkan berhasil menang mengalahkan GOT7 dengan “Stop it Stop it” nya yang sangat keren. Sungguh pencapaian yang luar biasa untuk girlband rookie seperti mereka.
“Annyeonghaseyo!!” Sapa Koeun mengawali ment-nya, “Ini adalah trophy pertama untuk full album pertama kami. Setelah menyiapkan diri kami dan berlatih keras untuk waktu yang cukup lama, akhirnya kami bisa comeback dengan album ‘Simphony’ yang disukai banyak orang. Terimakasih karena telah menyukai dan mendukung kami. Wave sarangi juseyo.. (Tolong berikan banyak cinta untuk Wave) Kamsahamnida!! Saranghaeyo..”
Begitu Koeun selesai berbicara, lagu baru mereka pun mengalun mewarnai kemenangan mereka. Konfeti berjatuhan. Member Wave ada yang ikut menyanyi dan ada juga yang mengobrol dengan idol lain.
Inha sangat menikmati momen itu. Ia menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama lagu. Namun, tiba-tiba saja ia kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh, kalau orang di belakangnya tidak dengan sigap menahan tubuhnya. Inha shock. Untuk sesaat, ia hanya terpaku menatap keramaian itu. Begitu ia sadar dari keterkejutannya, ia buru-buru menoleh ke belakang,
“Kamsahamnida..”ucapnya cepat sambil mencari tahu siapa malaikat baik hati yang telah menolongnya. Mata Inha membulat saat menatap cowok berwajah Chinese bule di hadapannya, cowok dengan senyum manis yang kata Deffcon di ‘Weekly Idol’ mirip dengan dimsum, Mark GOT7.
Cowok imut nan ganteng itu pun menganggukan kepala sambil tersenyum manis menanggapi ucapan terimakasih Inha. Dan Inha hanya melongo mendapat senyum manis yang sanggup membuat gadis itu terkena diabetes melitus.
Tiba-tiba..
“Woaahh!! Kyaaa!!” teriakan para fans yang bergemuruh menyadarkan mereka berdua bahwa sejak tadi posisi mereka yang agak “some” itu diperhatikan semua orang termasuk penonton yang ada di rumah, karena saat itu sedang siaran langsung.
Mereka buru-buru memisahkan diri dan tersenyum canggung satu sama lain. Rasa malu menjalari tubuh Inha sampai rasanya ia ingin menghilang saja dari muka bumi ini. Tapi, yang namanya fans, mana tahu bagaimana rasa malu yang ia rasakan, mereka malah dengan bersemangat meneriakan nama mereka berdua. Yang paling keras suaranya tentu saja IGOT7 atau yang biasa dipanggil ‘ahgasse’ dan WaveStan.
“Mark love Inha! Mark love Inha! MarkHa couple!!”teriak para fans.
Mark dan Inha yang mendengarnya hanya bisa tersenyum kecut. Mereka ini nggak peka banget, sih?!



 
(Backstage MCountdown, ruang ganti Wave)
Kini, Inha duduk dikelilingi member Wave yang penasaran dengan kejadian barusan. Inha menatap mata-mata penasaran sekaligus jahil itu dengan pasrah.
“Aigoo.. Inha~ya, bagaimana bisa ini semua mungkin? Kau jatuh ke dalam pelukan Mark seonbae yang tampan sekali. Kenapa itu bisa terjadi?”Tanya Herin sambil senyam-senyum sendiri.
“Molla.. Tiba-tiba saja aku terjatuh dan kebetulan Mark seonbaenim lah yang menolongku.”jawab Celine.
“Tapi, eonni senang, kan??”goda Lami.
“Kenapa juga aku harus merasa senang?”Tanya Inha sewot.
“Ya! Bagaimanapun jatuh ke pelukan pria sekeren dia itu adalah sebuah anugrah, kau tahu!”ucap Ningning dengan sorot mata jenaka.
“Dan.. dari caranya menatapmu, kurasa ia menyukaimu, Inha~ya..”tambah Yiyang.
Ucapan Ningning dan Yiyang itu bagaikan sebuah balok kayu besar yang menimpa kepalanya, ia sama sekali tak bisa membantah kebenaran hal itu. Hanya orang gila saja yang mengatakan bahwa Mark itu jelek. Bukan hanya tampan, tapi cowok itu juga berkarisma. Ia mampu membuat wanita terpesona dalam sekejap. Tapi, mana mau Inha mengakui itu?! Nanti ia dikira sengaja melakukan itu supaya bisa dekat dengan Mark lagi...
“Ahh, mwoya?! Kalian ini apa-apaan, sih?!”teriak Inha kesal.
Yang diteriaki malah hanya senyam-senyum jahil, tanpa peduli kekesalan Inha. Koeun yang sedari tadi diam, bangkit dari kursinya dan menyalakan TV. Ia memindahkan salurannya ke saluran gosip.
“Eonni..”panggil Inha.
“Pasti beritanya sudah jadi viral dan ada di TV..”ucap Koeun.
Dan benar saja, berita dan vidoonya bersama Mark terpampang di layar TV. Lengkap dengan gosip-gosip murahan yang bertaburan di sana sini.
Mark GOT7 dan Inha Wave diduga berkencan.., ucap sang pembawa acara.
“Ige mwoya?!”teriak Celine tak terima, “Aku tak berkencan!!”
Hina mengambil ponselnya dan membuka internet. Seketika ia langsung shock berat. Ia menunjukan layar ponselnya dengan ekspresi tak percaya.
“Beritamu jadi hot news dan beredar di mana mana, #MarkHaNewCouple jadi world trending topic ke 6 dan trending topic ke 1 di Korea, views videomu mencapai 1,2 juta views dalam waktu satu jam..”ujar Hina turut prihatin.
Inha langsung lemas mendengar berita itu. Ia membayangkan bagaimana marahnya Kim Young Min, sang CEO menyebalkan itu.
“Ahh, eotteokhae?!”rengeknya. Sementara para member hanya bisa saling memandang dengan bingung. Hening panjang menyelimuti mereka yang sibuk dengan pikiran masing-masing sampai tiba-tiba Ningning membuka suara,
“Aku yakin Jeno oppa akan buru-buru datang ke sini begitu berita itu sampai padanya..”Celetuk Ningning, “Aku menjamin ia akan datang dalam hitungan ke tiga. Satu.. Dua.. TIGA!!”
BRAKK!!!
Pintu ruang ganti kini terbuka lebar. Menampakkan Jeno yang sedang bersandar kelelahan.
“Woahh! Dia benar-benar datang.. Daebak!”ucap Ningning kagum pada keakuratan perhitungannya.
Setelah pulih dari rasa lelahnya, cowok itu langsung menerobos masuk dan mendekati Inha. Sorot matanya penuh dengan rasa penasaran, cemburu, dan khawatir.
“Inha~ya, berita itu tidak benar, kan? Katakan padaku bahwa itu cuma sekedar gosip murahan! Katakan padaku!”cecar Jeno.
“Molla!! (Tidak tahu)” jawab Inha ketus, “ Untuk apa kau datang kemari?! Membuat mood-ku semakin buruk saja!!”
Jeno langsung cemberut mendengar jawaban ketus Inha. Ia menggenggam tangan Inha erat dan menatap mata gadis itu dalam.
“Oppa..” ucap Jeno, “Kau seharusnya memanggiku oppa, sama seperti kau memanggil Taeyong hyung, Mark hyung, Jaemin dan yang lainnya, kan?”
“Berisik! Pergi sana kau! Ini ruang ganti, bukan tempat ceramah orang sok tahu sepertimu!” usir Inha kasar.
Ia mendorong tubuh cowok itu keluar. Begitu ia akan masuk ke dalam lagi, Jeno menahannya dengan menggenggam tangan Inha. Inha berbalik dan menatap cowok itu dengan kesal, suasana pun menjadi tegang. Mereka seperti Korea Utara yang siap menyerang Korea Selatan. Ketegangan itu berlanjut sampai tiba-tiba..
“Inha~ssi!!”panggil Mark.
Inha menoleh dan tersenyum dengan canggung. Ia menggoyangkan tangannya minta dilepaskan, tetapi bukannya melepaskan, Jeno malah mempererat genggamannya.
“Ne, seonbae. Ada apa??” Tanya Inha sopan.
“Ahh, aku hanya ingin memberi selamat atas kemenanganmu dan juga meminta maaf atas kejadian tadi..” ucap Mark tulus.
“Aniyo (Tidak), seonbae~nim tak perlu minta maaf, karena seonbae sama sekali tak bersalah. Akulah yang bersalah, karena bisa-bisanya aku terjatuh seperti itu..” sanggah Inha tak enak hati, “Justru aku yang seharusnya berterimakasih dan minta maaf pada seonbae. Gara-gara membantuku, seonbae jadi terkena gosip-gosip aneh. Jeongmal jwesonghamnida..”
Mark menyunggingkan senyumnya mendengar permintaan maaf Inha. Ia mengacak rambut Inha dengan gemas.
“Nan gwaenchanhayo.. Jangan khawatir! Justru harusnya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri. Lain kali jangan terjatuh lagi, ya? Atau kau akan mendapat benjol besar di kepalamu..” canda Mark tanpa menyadari ada sepasang mata yang menatapnya cemburu.
Jeno yang hatinya sudah mulai panas menyadari keakraban mereka, menoleh menatap Inha untuk memastikan sesuatu. Dan pada saat itu juga rasanya hatinya hancur berkeping-keping begitu mendapati gadis itu sedang tersipu malu karena ucapan Mark. Tak tahan melihatnya, Jeno tak ragu untuk mengambil sikap.
“Mianhamnida seonbaenim, sekarang Inha harus pergi. Karena ia punya jadwal lain. Kajja, Inha~ya! Kita harus segera pergi.” Ajak Jeno sambil menarik tangan Inha, tak lupa ia melirik sinis pada Mark yang hanya bisa tersenyum sopan padanya.
“Ya! Memangnya kita mau kemana?? Aku sudah tak punya jadwal lain, kok.. Lagipula, kau kan bukan manager-ku, dan member yang lain kan masih didalam.. Ya! Jeno paboya!” oceh Inha kesal.
Jeno yang awalnya tak peduli, mulai kehilangan kesabaran mendengar ocehan Inha yang tak ada hentinya. Ia berhenti sejenak dan berbalik menatap gadis itu.
“Kalau kau masih tak bisa diam, aku pastikan saat itu juga aku akan menghentikanmu bicara menggunakan ini!!” ancam Jeno sambil menunjuk bibirnya.
Inha menelan ludahnya dan langsung terdiam. Ancaman Jeno kali ini benar-benar menakutkan. Mana mungkin ia membiarkan cowok itu mengambil first kiss-nya. Cih, tak sudi. Ia terpaksa menurut dan berjalan mengekori Jeno dengan patuh.
 Saat ini, Jeno benar-benar seperti orang yang kehilangan akal sehatnya, ia tak tahu apa yang dapat ia lakukan pada Mark kalau mereka tetap berada disana. Dan Inha dengan polosnya berbalik dan menatap Mark, “Mark sonbaenim, annyeong!!”
Ia tak sadar bahwa perbuatannya barusan seperti menyiram bensin pada api yang menyala-nyala. Alias memicu kebakaran. Nampaknya kebakaran memang sudah terjadi di hati Jeno. Kebakaran hebat tentunya.
Mereka sampai di parkiran. Jeno membukakan pintu mobilnya, dan mendorong Inha masuk. Tapi, tentu saja Inha tak begitu saja mau melakukannya.
“Apakah kau sedang memaksaku untuk masuk ke mobil?” Tanya Inha yang dijawab anggukan oleh Jeno.
“Huh, kau pikir aku bersedia naik mobil ini bersamamu?!” protes Inha. Namun, protes itu tak berlangsung lama. Karena Jeno mengeluarkan senjata barunya untuk membuat Inha menurut.
“Ehm, bibirku rasanya sudah tak sabar untuk mendarat di bibirmu itu..” ancam Jeno dengan cara halus. Dan tak diperlukan waktu lama, Inha sudah berada di mobil dengan wajah cemberut.
“Jahat!” pekik Inha.


 


“Ne..” jawab Mark sambil tetap memandangi Inha dan Jeno yang semakin menjauh.
Mark menertawakan dirinya sendiri yang ditinggalkan begitu saja sendirian. Tiba-tiba ada yang memukul kepalanya dari belakang.
“Ya! Jackson~ya! Beraninya kau memukul kepalaku!” teriak Mark emosi.
Jackson cuek saja tak peduli terhadap kekesalan Mark. Ia berdiri di samping cowok itu dan merangkulnya prihatin.
“Hyung, kau menyukainya, kan?” Tanya Jackson.
“Mwo? Apa maksudmu?!”sangkal Mark.
“Pabo (Bodoh)!! Your eyes tell everything.. (Matamu mengatakan segalanya)” ejek Jackson sambil ngacir pergi.
“Ya!! Dasar anak itu..” umpat Mark.
‘Hyung, kau menyukainya, kan’ ‘Your eyes tell everything’, perkataan Jackson terngiang-ngiang di kepalanya. Ia menggit bibirnya dengan cara yang lucu dan mengacak rambutnya sendiri.
“I must be crazy!! (Aku pasti sudah gila)” gumamnya sambil tersenyum bahagia.