Idol in Love
WARNING!!
Semua cast milik
Tuhan, keluarga, dan agensinya. Kecuali Inha. Dan “Wave” itu cuma khayalan
author tentang girlgrup baru SM.
Main Cast :
Mark (GOT7)
Inha (OC)
Lee Jeno
(NCT)
Lami
(SMRookies)
Cameo:
Jackson GOT7
SR16G
(SMRookies Girls 2016/All member)
“Dan
pemenangnya adalah WAVE..”ujar MC MCountdown saat itu yang tak lain adalah
Jennie Blackpink, diiringi dengan tepuk tangan riuh dari para penonton dan para
idol lainnya.
Para
member WAVE pun satu-persatu menaiki
panggung dengan senyum sumringah. Mereka menuju ke tengah panggung dan Koeun,
sang leader, dengan sigap menerima trophy kemenangan mereka, dan memberikannya
pada member di sebelahnya, Hina. Idol-idol lain yang baru melangsungkan comebacknya
pun menaiki panggung dan membuat suasana panggung saat itu semakin meriah.
MCountdown
kali ini memang benar-benar bertaburan idol-idol hebat. Sebut saja INFINITE,
GOT7, AOA, Gfriend, Taeyeon, UP10Tion dan salah satunya adalah WAVE. Girlband
asuhan SM beranggotakan Koeun, Yiyang, Hina, Herin, Inha, Ningning, dan Lami,
yang debut di tahun 2019 dengan mini album bertajuk “Sunshine on You” dan dua
lagu utama “Spring on You” dan “Winter Heart”.
Kini,
setelah enam bulan, akhirnya mereka merilis full album pertama mereka bertajuk
“Simphony” dengan lagu utama “I’ll be There”. Hanya dalam waktu 24 jam, MV
mereka yang dibintangi oleh Renjun NCT itu, berhasil menembus enam setengah
juta views, rekor yang luar biasa untuk ukuran girlgrup. Pre-order album mereka
juga mencapai empat ratus ribu copy. Dan tak cukup sampai disitu, hanya
berselang sehari setelah rilis, single mereka masuk nominasi MCountdown dan
bahkan berhasil menang mengalahkan GOT7 dengan “Stop it Stop it” nya yang
sangat keren. Sungguh pencapaian yang luar biasa untuk girlband rookie seperti
mereka.
“Annyeonghaseyo!!”
Sapa Koeun mengawali ment-nya, “Ini
adalah trophy pertama untuk full album pertama kami. Setelah menyiapkan diri
kami dan berlatih keras untuk waktu yang cukup lama, akhirnya kami bisa
comeback dengan album ‘Simphony’ yang disukai banyak orang. Terimakasih karena
telah menyukai dan mendukung kami. Wave sarangi juseyo.. (Tolong berikan banyak
cinta untuk Wave) Kamsahamnida!! Saranghaeyo..”
Begitu
Koeun selesai berbicara, lagu baru mereka pun mengalun mewarnai kemenangan
mereka. Konfeti berjatuhan. Member Wave ada yang ikut menyanyi dan ada juga
yang mengobrol dengan idol lain.
Inha
sangat menikmati momen itu. Ia menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama lagu.
Namun, tiba-tiba saja ia kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh, kalau orang
di belakangnya tidak dengan sigap menahan tubuhnya. Inha shock. Untuk sesaat,
ia hanya terpaku menatap keramaian itu. Begitu ia sadar dari keterkejutannya,
ia buru-buru menoleh ke belakang,
“Kamsahamnida..”ucapnya
cepat sambil mencari tahu siapa malaikat baik hati yang telah menolongnya. Mata
Inha membulat saat menatap cowok berwajah Chinese bule di hadapannya, cowok
dengan senyum manis yang kata Deffcon di ‘Weekly Idol’ mirip dengan dimsum, Mark GOT7.
Cowok
imut nan ganteng itu pun menganggukan kepala sambil tersenyum manis menanggapi
ucapan terimakasih Inha. Dan Inha hanya melongo mendapat senyum manis yang
sanggup membuat gadis itu terkena diabetes melitus.
Tiba-tiba..
“Woaahh!!
Kyaaa!!” teriakan para fans yang bergemuruh menyadarkan mereka berdua bahwa
sejak tadi posisi mereka yang agak “some”
itu diperhatikan semua orang termasuk penonton yang ada di rumah, karena saat
itu sedang siaran langsung.
Mereka
buru-buru memisahkan diri dan tersenyum canggung satu sama lain. Rasa malu
menjalari tubuh Inha sampai rasanya ia ingin menghilang saja dari muka bumi
ini. Tapi, yang namanya fans, mana tahu bagaimana rasa malu yang ia rasakan,
mereka malah dengan bersemangat meneriakan nama mereka berdua. Yang paling
keras suaranya tentu saja IGOT7 atau yang biasa dipanggil ‘ahgasse’ dan
WaveStan.
“Mark
love Inha! Mark love Inha! MarkHa couple!!”teriak para fans.
Mark
dan Inha yang mendengarnya hanya bisa tersenyum kecut. Mereka ini nggak peka
banget, sih?!
(Backstage MCountdown,
ruang ganti Wave)
Kini,
Inha duduk dikelilingi member Wave yang penasaran dengan kejadian barusan. Inha
menatap mata-mata penasaran sekaligus jahil itu dengan pasrah.
“Aigoo..
Inha~ya, bagaimana bisa ini semua mungkin? Kau jatuh ke dalam pelukan Mark
seonbae yang tampan sekali. Kenapa itu bisa terjadi?”Tanya Herin sambil
senyam-senyum sendiri.
“Molla..
Tiba-tiba saja aku terjatuh dan kebetulan Mark seonbaenim lah yang
menolongku.”jawab Celine.
“Tapi,
eonni senang, kan??”goda Lami.
“Kenapa
juga aku harus merasa senang?”Tanya Inha sewot.
“Ya!
Bagaimanapun jatuh ke pelukan pria sekeren dia itu adalah sebuah anugrah, kau
tahu!”ucap Ningning dengan sorot mata jenaka.
“Dan..
dari caranya menatapmu, kurasa ia menyukaimu, Inha~ya..”tambah Yiyang.
Ucapan
Ningning dan Yiyang itu bagaikan sebuah balok kayu besar yang menimpa
kepalanya, ia sama sekali tak bisa membantah kebenaran hal itu. Hanya orang gila
saja yang mengatakan bahwa Mark itu jelek. Bukan hanya tampan, tapi cowok itu
juga berkarisma. Ia mampu membuat wanita terpesona dalam sekejap. Tapi, mana
mau Inha mengakui itu?! Nanti ia dikira sengaja melakukan itu supaya bisa dekat
dengan Mark lagi...
“Ahh,
mwoya?! Kalian ini apa-apaan, sih?!”teriak Inha kesal.
Yang
diteriaki malah hanya senyam-senyum jahil, tanpa peduli kekesalan Inha. Koeun
yang sedari tadi diam, bangkit dari kursinya dan menyalakan TV. Ia memindahkan
salurannya ke saluran gosip.
“Eonni..”panggil
Inha.
“Pasti
beritanya sudah jadi viral dan ada di TV..”ucap Koeun.
Dan
benar saja, berita dan vidoonya bersama Mark terpampang di layar TV. Lengkap
dengan gosip-gosip murahan yang bertaburan di sana sini.
Mark GOT7 dan Inha
Wave diduga berkencan.., ucap sang pembawa acara.
“Ige
mwoya?!”teriak Celine tak terima, “Aku tak berkencan!!”
Hina
mengambil ponselnya dan membuka internet. Seketika ia langsung shock berat. Ia
menunjukan layar ponselnya dengan ekspresi tak percaya.
“Beritamu
jadi hot news dan beredar di mana mana, #MarkHaNewCouple jadi world trending
topic ke 6 dan trending topic ke 1 di Korea, views videomu mencapai 1,2 juta
views dalam waktu satu jam..”ujar Hina turut prihatin.
Inha
langsung lemas mendengar berita itu. Ia membayangkan bagaimana marahnya Kim
Young Min, sang CEO menyebalkan itu.
“Ahh,
eotteokhae?!”rengeknya. Sementara para member hanya bisa saling memandang
dengan bingung. Hening panjang menyelimuti mereka yang sibuk dengan pikiran
masing-masing sampai tiba-tiba Ningning membuka suara,
“Aku
yakin Jeno oppa akan buru-buru datang ke sini begitu berita itu sampai
padanya..”Celetuk Ningning, “Aku menjamin ia akan datang dalam hitungan ke
tiga. Satu.. Dua.. TIGA!!”
BRAKK!!!
Pintu
ruang ganti kini terbuka lebar. Menampakkan Jeno yang sedang bersandar
kelelahan.
“Woahh!
Dia benar-benar datang.. Daebak!”ucap Ningning kagum pada keakuratan
perhitungannya.
Setelah
pulih dari rasa lelahnya, cowok itu langsung menerobos masuk dan mendekati
Inha. Sorot matanya penuh dengan rasa penasaran, cemburu, dan khawatir.
“Inha~ya,
berita itu tidak benar, kan? Katakan padaku bahwa itu cuma sekedar gosip
murahan! Katakan padaku!”cecar Jeno.
“Molla!!
(Tidak tahu)” jawab Inha ketus, “ Untuk apa kau datang kemari?! Membuat mood-ku
semakin buruk saja!!”
Jeno
langsung cemberut mendengar jawaban ketus Inha. Ia menggenggam tangan Inha erat
dan menatap mata gadis itu dalam.
“Oppa..”
ucap Jeno, “Kau seharusnya memanggiku oppa, sama seperti kau memanggil Taeyong
hyung, Mark hyung, Jaemin dan yang lainnya, kan?”
“Berisik!
Pergi sana kau! Ini ruang ganti, bukan tempat ceramah orang sok tahu
sepertimu!” usir Inha kasar.
Ia
mendorong tubuh cowok itu keluar. Begitu ia akan masuk ke dalam lagi, Jeno
menahannya dengan menggenggam tangan Inha. Inha berbalik dan menatap cowok itu
dengan kesal, suasana pun menjadi tegang. Mereka seperti Korea Utara yang siap
menyerang Korea Selatan. Ketegangan itu berlanjut sampai tiba-tiba..
“Inha~ssi!!”panggil
Mark.
Inha
menoleh dan tersenyum dengan canggung. Ia menggoyangkan tangannya minta
dilepaskan, tetapi bukannya melepaskan, Jeno malah mempererat genggamannya.
“Ne,
seonbae. Ada apa??” Tanya Inha sopan.
“Ahh,
aku hanya ingin memberi selamat atas kemenanganmu dan juga meminta maaf atas
kejadian tadi..” ucap Mark tulus.
“Aniyo
(Tidak), seonbae~nim tak perlu minta maaf, karena seonbae sama sekali tak
bersalah. Akulah yang bersalah, karena bisa-bisanya aku terjatuh seperti itu..”
sanggah Inha tak enak hati, “Justru aku yang seharusnya berterimakasih dan
minta maaf pada seonbae. Gara-gara membantuku, seonbae jadi terkena gosip-gosip
aneh. Jeongmal jwesonghamnida..”
Mark
menyunggingkan senyumnya mendengar permintaan maaf Inha. Ia mengacak rambut
Inha dengan gemas.
“Nan
gwaenchanhayo.. Jangan khawatir! Justru harusnya kau mengkhawatirkan dirimu
sendiri. Lain kali jangan terjatuh lagi, ya? Atau kau akan mendapat benjol
besar di kepalamu..” canda Mark tanpa menyadari ada sepasang mata yang
menatapnya cemburu.
Jeno
yang hatinya sudah mulai panas menyadari keakraban mereka, menoleh menatap Inha
untuk memastikan sesuatu. Dan pada saat itu juga rasanya hatinya hancur
berkeping-keping begitu mendapati gadis itu sedang tersipu malu karena ucapan
Mark. Tak tahan melihatnya, Jeno tak ragu untuk mengambil sikap.
“Mianhamnida
seonbaenim, sekarang Inha harus pergi. Karena ia punya jadwal lain. Kajja,
Inha~ya! Kita harus segera pergi.” Ajak Jeno sambil menarik tangan Inha, tak
lupa ia melirik sinis pada Mark yang hanya bisa tersenyum sopan padanya.
“Ya!
Memangnya kita mau kemana?? Aku sudah tak punya jadwal lain, kok.. Lagipula,
kau kan bukan manager-ku, dan member yang lain kan masih didalam.. Ya! Jeno
paboya!” oceh Inha kesal.
Jeno
yang awalnya tak peduli, mulai kehilangan kesabaran mendengar ocehan Inha yang
tak ada hentinya. Ia berhenti sejenak dan berbalik menatap gadis itu.
“Kalau
kau masih tak bisa diam, aku pastikan saat itu juga aku akan menghentikanmu
bicara menggunakan ini!!” ancam Jeno sambil menunjuk bibirnya.
Inha
menelan ludahnya dan langsung terdiam. Ancaman Jeno kali ini benar-benar menakutkan.
Mana mungkin ia membiarkan cowok itu mengambil first kiss-nya. Cih, tak sudi.
Ia terpaksa menurut dan berjalan mengekori Jeno dengan patuh.
Saat ini, Jeno benar-benar seperti orang yang
kehilangan akal sehatnya, ia tak tahu apa yang dapat ia lakukan pada Mark kalau
mereka tetap berada disana. Dan Inha dengan polosnya berbalik dan menatap Mark,
“Mark sonbaenim, annyeong!!”
Ia
tak sadar bahwa perbuatannya barusan seperti menyiram bensin pada api yang
menyala-nyala. Alias memicu kebakaran. Nampaknya kebakaran memang sudah terjadi
di hati Jeno. Kebakaran hebat tentunya.
Mereka
sampai di parkiran. Jeno membukakan pintu mobilnya, dan mendorong Inha masuk.
Tapi, tentu saja Inha tak begitu saja mau melakukannya.
“Apakah
kau sedang memaksaku untuk masuk ke mobil?” Tanya Inha yang dijawab anggukan
oleh Jeno.
“Huh,
kau pikir aku bersedia naik mobil ini bersamamu?!” protes Inha. Namun, protes
itu tak berlangsung lama. Karena Jeno mengeluarkan senjata barunya untuk
membuat Inha menurut.
“Ehm,
bibirku rasanya sudah tak sabar untuk mendarat di bibirmu itu..” ancam Jeno
dengan cara halus. Dan tak diperlukan waktu lama, Inha sudah berada di mobil
dengan wajah cemberut.
“Jahat!”
pekik Inha.
“Ne..”
jawab Mark sambil tetap memandangi Inha dan Jeno yang semakin menjauh.
Mark
menertawakan dirinya sendiri yang ditinggalkan begitu saja sendirian. Tiba-tiba
ada yang memukul kepalanya dari belakang.
“Ya!
Jackson~ya! Beraninya kau memukul kepalaku!” teriak Mark emosi.
Jackson
cuek saja tak peduli terhadap kekesalan Mark. Ia berdiri di samping cowok itu
dan merangkulnya prihatin.
“Hyung,
kau menyukainya, kan?” Tanya Jackson.
“Mwo?
Apa maksudmu?!”sangkal Mark.
“Pabo
(Bodoh)!! Your eyes tell everything.. (Matamu mengatakan segalanya)” ejek
Jackson sambil ngacir pergi.
“Ya!!
Dasar anak itu..” umpat Mark.
‘Hyung,
kau menyukainya, kan’ ‘Your eyes tell everything’, perkataan Jackson
terngiang-ngiang di kepalanya. Ia menggit bibirnya dengan cara yang lucu dan
mengacak rambutnya sendiri.
“I
must be crazy!! (Aku pasti sudah gila)” gumamnya sambil tersenyum bahagia.